PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

10/23/2023

Mengenal Tanaman Pangan, Sela

Daun Sela Raman atau Ubi Jalar Ungu (ipomoea batatas var ayamurasaki) (dok; AF)
APERO FUBLIC.- Sela atau ubi jalar merupakan jenis tanaman pangan yang dimanfaatkan umbinya. Ubi jalar tanaman yang mudah dibudidayakan. Bangsa Indonesia sudah mengenal ubi jalar sejak zaman kuno. Berasal dari hutan-hutan zaman becocok tanam (neolitikum) yang mereka temukan saat mencari makan. Lalu mereka tanam di ladang-ladang mereka.

Di Papua ubi jalar dinamakan petatas dan tumbuh subur menjadi makanan pokok sebagaian masyarakat Papua Pegunungan. Ubi jalar atau sela memiliki nama berbeda di setiap daerah di Indonesia, misalnya di Jawa dikenal dengan ketela rambat. Nama latin jenis sela adalah Ipomoea batatas masuk dalam kelas tanaman dikotil. Orang Jepang menyebutnya shoyo dan orang Inggris sweetpotato.

Sela mengandung banyak karbohidrat sehingga mengenyangkan dan kandungan mineral lainnya. Rasanya manis-manis enak dikonsumsi mentah, dibakar, direbus, digoreng, dijadikan kue bolu, digulai, dijadikan keripik, dijadikan mpek-mpek gula merah. Konsumsi yang paling nikmat sela dimakan dengan sayur dan lauk sebagaimana kita mengkonsumsi nasi.

Sela lebih sering dibudidayakan menggunakan batang dan umbinya. Sela asli masyarakat ditanam dengan mudah di lahan ladang setelah pembakaran. Secara sendiri sela tumbuh merambat dan menghasilkan umbi pada akar-akar batangnya. Tanda umbi terlihat tanah merengkah yang dinamakan masyarakat dengan, ungkap, runju, dan kadang rengkah. Jenis sela dibedakan menurut warna kulit umbinya dan daunnya. Umbi sela berwarna kuning, merah muda, putih, dan ungu (ijat raman).

Selain pemanfaatan konsumsi umbi, daun muda sela dapat dijadikan sayur dan ulam. Sebelum memasak sayur, sebaikanya daun direbus terlebih dahulu. Begitupun saat menjadikan ulam makan harus di rebus terlebih dahulu. Rebusan berguna untuk menghilangkan kagar getah daun dan batang sela. Gulai kua santan, daun rebusnya dijadikan sayur pecal, atau dicolek sambal pedas asam. Selain itu, daun dan batang dapat dijadikan pakan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau.

Tanaman sela mengandung banyak mineral, seperti Vitamin A, Vitamin C, Zat besi, karbohidrat dan lainnya. Berdasarkan riset yang dilakukan Institut Pertanian Bogor, sela merah yang berasal dari Papua mengandung senyawa beta karotena yang mampu menurunkan infeksi HIV/AIDS. Sehingga diusulkan menjadi diet utama penderita HIV/AIDS, bersama bahan lain. Untuk orang-orang program diet memang baik menggantikan nasi dengan umbi sela.

Sekarang bididaya sela sudah sangat maju. Teknik-teknik modern berkembang di negara-negara maju. Sistem irigasi, sistem taman, sistem panen, pemupukan, sudah dilakukan secara profesional. Di Indonesia harga sela ditingkat eceran cukup tinggi antara lima ribu sampai delapan ribu rupiah. Kalu menilai dari kadar beratnya, harga perkilogram sela terhitung mahal. Terutama sela ungu dan jenis sela lainnya telah menjadi menu gorengan di tempat penjualan gorengan.

Budidaya di dalam pot, polibek, dan petak-petak di halaman rumah juga dapat dilakukan. Penduduk kita banyak percaya kalau daun sela dapat dijadikan obat-obatan tradisional. Sebagai peringatan; tidak boleh mengkonsumsi daun sela berlebihan atau terlalu banyak dalam satu kali makan atau berturut-turut. Karena akan berefeksamping kalau berlebihan, misalnya mual, muntah, hipertensi dan gangguan ginjal.

Dilansir dari halosehat.com manfaat mengkonsumsi daun sela. Pertama, mengurangi risiko penyakit jantung. Kedua, membantu kepadatan tulang. Ketiga, meredahkan sakit pada saat haid. Keempat, menghentikan pendarahan misalnya ibu hamil habis melahirkan karena daun ini mengandung Vitamin K. (secukupnya saja, jangan berlebihan). Kelima, daun ini dapat membantu kesehatan mata. Dari warna daun yang hijau tentu juga memberikan vitamin sayur hijau (folat, Vitamin B).

Disisi lain masih banyak juga masyarakat yang feodal menganggap makanan umbi sela dan sayur daun sela sebagai makanan rendahan. Mereka lebih suka mengkonsumsi makanan berkalori tinggi dan makanan cepat saji produksi pabrik yang kaya zat kimiah. Sehingga generasi yang gengsi pada makan-makanan sehat itu, melahirkan generasi diabetes, sakit jantung, obesitas, darah tinggi, dan umur pendek.

Disusun: Tim Redaksi AF
Editor: Dadang Putra Oktami

Sy. Apero Fublic