PT. Media Apero Fublic

PT. Media Apero Fublic merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada bidang usaha Publikasi dan Informasi dengan bidang usaha utama Jurnalistik.

Buletin Apero Fublic

Buletin Apero Fublic adalah buletin yang mengetengahkan tentang muslimah, mulai dari aktivitas, karir, pendidikan, provesi, pendidikan dan lainnya.

Penerbit Buku

Ayo terbitkan buku kamu di penerbit PT. Media Apero Fublic. Menerbitkan Buku Komik, Novel, Dongeng, Umum, Ajar, Penelitian, Ensiklopedia, Buku Instansi, Puisi, Majalah, Koran, Buletin, Tabloid, Jurnal, dan hasil penelitian ilmiah.

Jurnal Apero Fublic

Jurnal Apero Fublic merupakan jurnal yang membahas tentang semua keilmuan Humaniora. Mulai dari budaya, sejarah, filsafat, filologi, arkeologi, antropologi, pisikologi, teologi, seni, kesusastraan, hukum, dan antropologi.

Majalah Kaghas

Majalah Kaghas, meneruskan tradisi tulis tradisional asli Sumatera Selatan.

Apero Fublic

Apero Fublic, merupakan merek dagang PT. Media Apero Fublic bidang Pers (Jurnalistik).

Apero Book

Apero Book merupakan toko buku yang menjual semua jenis buku (baca dan tulis) dan menyediakan semua jenis ATK.

Buletin

Buletin Apero Fublic merupakan buletin yang memuat ide-ide baru dan pemikiran baru yang asli dari penulis.

10/20/2023

MEMAHAMI: Orang Pintar, Orang Pintar Berilmu dan Orang Bodoh.

APERO FUBLIC.- Orang bodoh bukan berarti tidak sekolah atau tidak berpendidikan. Orang bodoh mungkin dia kaya atau mungkin juga dia miskin. Orang bodoh bisa saja keturunan bangsawan atau masyarakat biasa. Sebab orang bodoh tidak diukur dari kedudukan, kelas sosial, perna sekolah atau tidak, kaya atau miskin. Tapi ukuran kebodohan dan kepintaran seseorang dari perilaku sosial dan kemampuannya menjalani kehidupan dengan cara-cara yang baik.

Miskin namun dia mampu hidup dengan norma-norma kemanusiaan merupakan manusia yang pintar. Dia dapat menghindari narkoba, minuman keras, tidak berzina, menghormati manusia, menjaga kelestarian lingkungan, beragama sesuai kemampuanya, bertanggung jawab, dan menyelesaikan tugas-tugas kehidupannya dengan baik. Orang demikian ini dinamakan orang yang pintar dan bijaksana sesuai jatidirinya sebagai masyarakat biasa.

Namun, ada yang dapat dibedakan antara orang pintar dan orang yang berilmu. Orang berilmu memiliki kelebihan lain dari manusia sebatas pintar dalam kehidupan. Orang berilmu lahir dari masyarakat yang pintar demikian. Yang suka belajar dan mengambil pelajaran dari mana saja untuk meningkatkan pengetahuan hidupanya. Orang berilmu bukan berarti harus menguasai semua ilmu. Tapi cukup menguasai secukupnya pengetahuan umum dan satu bidang ilmu yang dia kuasai. Misalnya ilmu humaniora atau ilmu pertanian yang dapat dia jadikan pegangan dalam usaha dan perjalanan hidupnya.

Bagaimana mendapatkan ilmu pengetahuan di dalam hidup kita. Tentu dalam mendapatkan ilmu kita memerlukan sumber dan guru. Di sekolah dan Perguruan Tinggi sudah cukup bagi kita mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan. Kemudian dilanjutkan dengan cara mencari sumber ilmu, pertama buku-buku umum, jurnal penelitian, dan media massa.

Dengan membaca kita akan mendapat sumber ilmu pengetahuan yang tidak terbatas. Membaca merupakan pelatihan pada otak untuk daya pikir. Sama seperti olahraga yang melatih daya tahan fisik dan kesehatan organ tubuh. Selanjutnya dengan observasi dan praktek-praktek. Kadang ada ilmu pengetahuan yang diadakan oleh pemerintah atau swasta pelatihan-pelatihan. Disanalah kita belajar kembali untuk terus meningkatkan pengetahuan kita.

Belajar merupakan proses yang terus menerus. Tradisi belajar demikianlah akan mengarahkan seseorang pada tahap menjadi seorang yang berilmu. Mendapatkan ilmu pengetahuan tidak mudah dan memerlukan waktu yang panjang bahkan seumur hidup. Kehobian belajar demikian perlu ditanamkan sejak masih kecil. Agar kita mendapatkan hobi yang baik bagi kehidupan.

Kalau kita menanamkan hobi memelihara burung. Kelak kita akan disibukkan dengan merawat burung-burung. Kalau kita tidak memiliki kehobian dari masa kecil. Takutnya semua aktivitas hobi tidak menarik bagi kita lagi. Kemudian masa tua kita hanya hobi duduk-duduk diemperan, bahkan kadang hobi main perempuan padahal umur sudah di atas setengah abad.

Orang berilmu akan mendapatkan pencerahan dalam memandang kehidupan. Dia merasa besar dan bijaksana dalam kehidupan. Mudah memahami dan memaknai kehidupan sesuai kemanusiaan. Hadir rasa solidaritas yang tinggi, peduli sosial masyarakat, mencintai lingkungan dan mencintai keluarganya dari segalanya. Dan hal yang paling berharga untuk manusia berilmu terutama orang Islam. Dia akan merasakan manisnya iman dan keteguhan yang kokoh pada Islam.

Masyarakat yang pintar dalam kehidupan tidak begitu berperan dalam kehidupan. Mereka dalam dominasi kepemimpinan orang-orang. Beruntung kalau orang yang meminpin mereka orang berilmu. Kalau tidak pasti malapetaka akan menimpa mereka. Orang pintar yang tidak berilmu berada pada garis tengah. Tidak banyak hal-hal menarik yang mereka lakukan. Selain bagaimana makan dan hidup tentram. Sementara manusia bodoh dan tidak berilmu mereka sepanjang hidupnya tidak memiliki arah hidup.

Tidak memiliki tujuan dan ketetapan, tidak menyukai aturan dan tidak menghargai kehidupannya dan kehidupan orang lain. Manusia-manusia bodoh ini suka menentang dan melawan norma-norma yang berlaku ditengah masyarakatnya dalam artian sesuai kemanusiaan. Orang-orang bodoh suka berbuat jahat, membunuh karena harta atau wanita, merusak diri sendiri, menjual kehormatan, menjual barang-barang haram, serakah dan melakukan kejahatan-kejahatan lainnya yang tidak sebanding dengan nilai hidupnya.

Itulah tiga garis besar kehidupan masyarakat sekarang. Pertama, manusia pintar namun tidak berilmu dan tidak begitu bermanfaat bagi kehidupan. Kedua, manusia pintar tapi berilmu san sangat bermanfaat bagi kehidupan dunia. Ketiga, manusia bodoh yang terus menerus berbuat kejahatan tanpa berpikir panjang dan tidak sebanding dengan nilai kehidupannya sendiri. Lalu, kamu masuk pada hitungan ke berapa tinggal dirimu sendiri yang menyadarinya.

Oleh. Dapunta Ahmad Osman
Editor. Arip Muhtiar, S. Hum

Sy. Apero Fublic